23 November 2008

SUPER NEKAD

Dalam keadaan yang semakin sulit seperti sekarang banyak orang sering berbuat nekat tanpa berpikir panjang,mengambil jalan pintas menghalalkan segala cara,untuk mencari keuntungan pribadi atau kelompok tanpa mempedulikan pihak lain. Bagi para pejabat yang mempunyai kedudukan dan kesempatan seakan berlomba lomba,menilep uang rakyat / Negara,seperti bisa kita saksikan disetiap berita,baik media cetak maupun elektronik,kasus korupsi selalu menjadi berita utama. Lain lagi bagi sekelompok orang yang sudah tertutup jalan pikirannya,sering berbuat nekat menodong,menjambret,menipu,dan lain sebagainya bahkan lebih sadis lagi terkadang mengambil paksa milik orang lain disertai kekerasan bahkan pembunuhan. Ada lagi cara yang dilakukan sekelompok orang,seperti yang pernah kami lihat dengan mata kapala sendiri.pada saat kami naik angkutan kota / angkot jurusan serpong-tangerang,waktu itu penumpangnya baru dua orang,kami dan seorang ibu kalau tidak salah karyawan jasa marga,tepat di depan pintu gerbang gading serpong naik empat penumpang laki-laki,tiga orang mambawa tas kerja yang kelihatannya penuh,mereka berpakaian rapi layaknya mau pergi ke kantor,awalnya kami sama sekali tidak mengira kalau mereka adalah satu kelompok. Dua orang yang membawa tas duduk di samping kanan si ibu tadi,satu lagi yang tidak membawa tas duduk di samping kirinya,sementara yang satunya lagi duduk di samping kami.Setelah beberapa saat orang yang duduk di samping kiri ibu tadi memain-mainkan uang koin,dan tiba-tiba koinnya sengaja djatuhkan didepan ibu tadi,kemudian dia dengan kasar menggeser kaki si ibu alasannya mau mengambil uang koin tadi,bersamaan dengan itu kami melihat orang yang duduk di samping kanan si ibu tangannya dengan ditutupi tas menggerayangi kantong bawah kemeja si ibu,rupanya ada HPnya untung saja si ibu terasa dan dengan cepat tangan si pencopet ditarik.Karena merasa tidak berhasil rombongan pencopet tadi buru-buru turun. Kami menghimbau kepada semua pembaca yang sering bepergian naik angkot,hendaknya selalu waspada khususnya bila ada sekelompok orang yang menunjukkan tingkah laku aneh di depan kita,kelihatannya mereka dengan sengaja mengalihkan perhatian kita dan pada saat yang sama kawanan yang lain beroperasi,sekiranya situasi tidak nyaman lebih baik turun dan ganti kendaraan yang lain.

PENCARIAN JATI DIRI

Didalam proses pencarian jati diri seseorang harus aktif berusaha dan pantang putus asa, tidak jarang orang yang dalam menjalankan suatu bidang kegiatan usaha atau pekerjaan dan langsung memperoleh keberhasilan, walaupun itu semua belum merupakan hasil akhir. Demikian pula tidak sedikit orang yang telah berusaha di berbagai hal namun belum merasa sukses atau menemukan keberhasilan, memang dalam hal ini tidak ada ukuran yang mutlak, untuk menyatakan seseorang itu telah berhasil atau belum. Namun didalam proses pencarian jatidiri di dasarkan pada sebuah pertanyaan ”Akan menjadi apakah diri ini ?”, tentunya kita mengharapkan menjadi diri pribadi yang mandiri dan bermanfaat bagi pribadi yang lain, sesuai dengan sifat dasar ”pribadi manusia”yang saling membutuhkan dan tidak bisa hidup tanpa bantuan pribadi yang lain. Maka sejak awal kita harus berniat, dan berusuha menjadi diri pribadi yang bermanfaat, bagi diri sendiri dan pribadi yang lain. Telah banyak contoh profesi di lingkungan masyarakat, kita dapat mengikuti jejaknya, namun harus kita pertimbangkan pula latar belakang dan kemampuan ”diri pribadi”kita, untuk menjajaki proses pencarian diri, agar usaha kita tidak terlalu sia-sia, walaupun tidak menutup kemungkinan sesuatu yang tidak masuk akal atau mustahil namun menjadi kenyataan, karena semua itu hanya Tuhan yang tahu. Yang paling penting adalah kita harus tetap beruasaha dan tetap sabar, berserah diri dan yakin, jangan lupa perluas wawasan , perbanyak teman dan jalin kerja sama. Selanjutnya setelah ada hasil dari usaha anda, manfaatkan sebaik mungkin, hindarkan dari hal-hal yang negative, lebih penting lagi anda harus menyisihkan untuk berbagi dengan sesama, karena telah dijelaskan dalam ajaran Agama bahwa sebagian dari hak kita ada hak orang lain.

19 November 2008

'NGUBAR HARTA KARUN

Masih ingatkah anda..? saat sebuah situs bersejarah di Bogor, digali / diacak-acak oleh perintah seorang Pejabat Negara yang konon mendapat petunjuk bahwa di daerah tersebut terpendam harta karun.

Memang fenomena perburuan harta karun di masyarakat kita seakan tidak bisa hilang ditelan kemajuan tehnologi, bahkan dengan situasi krisis ekonomi yang tak kunjung membaik ditambah sulitnya mencari pekerjaan seakan menjadi pupuk dan pemicu semangat perburuan tentunya dengan berjuta harapan menjadi orang yang kaya raya. walaupun sampai sekarang masih belum jelas apakah sudah ada yang berhasil membawa pulang harta karun tersebut.

Bermacam-macam metode yang dipakai untuk ritual perburuan yang syarat dengan mistik itu, dan banyak pula jenis harta karun atau sesuatu yang bisa mendatangkan harta karun baik berupa benda berharga atau sekaligus uang yang bisa langsung dipakai untuk belanja. Ada yang menggunakan benda pusaka yang konon ampuh, untuk memikat atau menarik harta karun, dari rantai babi, bambu pethuk sampai merah delima dan batara kala, ada black dolar, bk, ub, sampai the red.

Biasanya proses perburuan tersabut melalui berbagai macam proses ritual dan dilaksanakan di tempat-tempat tertentu. Biasanya mereka secara berkelompok atau team dalam melaksanakan perburuan, tidak jarang yang berani menghabiskan waktu dan bertaruh / berkorban harta yang sudah di tangan demi yang disebut harta karun, dan banyak pula yang berujung terpecahnya bahtera rumah tanggga karena kegagalan perburuan tersebut, karena biasanya kalau sudah terlanjur berkiprah dalam perburuan harta karun, seseorang sering lupa terhadap kewajiban di dalam rumah tangga, dan yang terjadi anak dan istri menjadi terlantar. Bahkan lebih parah lagi ada yang menjadi stress setelah mengalami kegagalan berburu harta karun.

Pada saat ini ada yang sedikit masuk akal, namun tetap saja belum wajar, jenis perburuan harta karun yang ini memang obyeknya jelas ada tapi sama saja prosesnya tidak gampang. Contohnya perburuan harta karun jenis besi bekas rel kereta atau troli pada jaman sebelum kemerdekaan. Menurut orang yang sedang menggarap proyek ini, besi-besi tersebut awalnya milik perusahaan perorangan, namun setelah merdeka maka harta tersebut dikuasai oleh Negara, dan berada di bawah perhutani.

Setelah adanya reformasi ahli waris dari pemilik perusahaan yang memiliki harta tersebut, menggugat pemerintah, dan sekali lagi menurut orang tersebut proses pengadilan sudah sampai tingkat MA, dan dengan menunjukkan foto kopy fatwa MA serta PK orang tersebut menjelaskan bahwa penggugat menang dan berhak atas harta tersebut. Namun untuk mengeksekusi harta karun tersebut membutuhkan biaya yang sangat banyak karena barang-barang tersebut berada di berbagai daerah di pulau jawa. Karena besarnya biaya tersebut pelaku perburuan mencari rekanan untuk bergabung tentunya dengan perjanjian bagi hasil.

Kebenaran dari riwayat tadi kami serahkan kepada penilaian anda, tetapi perburuan harta karun semacam itu memang ada, yang saya himbau kepada pembaca agar tidak mudah percaya atau tergiur dengan hal-hal yang kurang masuk akal, lebih baik berusaha atau bekerja yang wajar-wajar saja, yang jelas menghasilkan, halal, dan tidak merugikan orang lain, serta tetunya akan bermanfaat bagi keluarga anda.

Followers